DKP Makassar Galakkan Kemandirian Pangan di Lorong Wisata
FAKTAKOTA, MAKASSAR– Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar Sulawesi Selatan terus berupaya menggalakkan kemandirian pangan di Lorong Wisata (Longwis) yang tersebar di 15 kecamatan, agar kebutuhan keluarga bisa tetap terpenuhi terutama saat kekeringan ekstrem akibat El Nino seperti sekarang ini.
“Alhamdulillah, di lorong wisata itu mereka (KWT) tetap menggalakkan tanaman pangan dan tetap berjalan walaupun cuaca panas, mereka masih menjaga tanamannya,” ujar Kepala DKP Kota Makassar Mahyuddin di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan aktifitas pengembangan tanaman pangan di berbagai Lorong Wisata masih tetap stabil, kendati sejumlah tanaman terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino.
Stabilitas kemandirian pangan ini tidak lepas dari peran Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani yang hadir di setiap lorong wisata.
Berdasarkan laporan Penyuluh Pertanian, DKP Makassar mencatat hasil produk pertanian hingga Agustus 2023 pada masing-masing komoditi pangan yaitu cabai 1.082,2 Kg, kangkung 786,6 Kg, pakcoy 457,5 Kg, selada 407,6 Kg, tomat 709,6 Kg
Kol 225, 6 Kg, seledri 149,2 Kg, jagung 240,5 Kg, okra 27,7 Kg, sawi 104 Kg dan terong 683,2 Kg.
“Kemarin ada laporan dari KWT Kecamatan Maccini Sombala itu panen 28 Kg, mereka telah kerja sama dengan retail, kan selada kalau hidroponik pasti bebas pestisida,” kata dia.
Mahyuddin mengatakan saat ini ada beberapa peremajaan tanaman contohnya tanaman cabai karena kondisinya yang susah dikembangkan. Termasuk ada pula program kemandirian pangan yang tidak lagi efektif, hanya saja peningkatan KWT di tahun 2023 mendorong hasil pertanian pangan dari rumah tetap stabil.
Penyaluran bantuan kemandirian pangan ini melalui KWT yang jumlahnya terus meningkat dari 2022 ke 2023.
Pada 2022, DKP Makassar membina sekitar 270 KWT dan 427 kelompok tani yang tersebar di lorong-lorong wisata. Sementara total kelompok tani dan KWT tahun ini telah mencapai 1.095.
Tahun ini, Pemkot Makassar menganggarkan sebanyak Rp11 miliar untuk kemandirian pangan dari lorong-lorong wisata, dengan pemberian bantuan berupa bibit, pupuk, polybag hingga media tanam melalui KWT dan Kelompok Tani.
Penulis : Angga