Danny Pomanto Wacanakan Pelajar di Makassar Belajar Sejarah dengan Konsep Metaverse

Danny Pomanto Wacanakan Pelajar di Makassar Belajar Sejarah dengan Konsep Metaverse

FAKTAKOTA– Dinas Pendidikan dan Pariwisata akan menjadi Organisasi Perangkat Daerah yang lebih dulu menerapkan konsep metaverse.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, kedua OPD tersebut mulai melakukan persiapan.
Untuk Dinas Pendidikan, pembelajaran siswa akan dibuat lebih nyata karena menggunakan teknologi virtual reality (VR).

Danny mengambil contoh untuk pembelajaran sejarah, peserta didik akan melihat langsung kerajaan-kerajaan di masa lampau.

“Jadi misalnya, anak-anak belajar tentang sejarah Majapahit. Kalau di metaverse anak-anak bisa ketemu dengan gajah mada, bisa liat gajah mada waktu dia sumpah palapa di mana,” jelasnya.

Untuk di bidang pendidikan, Pemkot akan melibatkan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
ANRI lah yang bakal merancang sejarah-sejarah yang akan dimetaversekan.

Ditakutkan, konten ini akan diarahkan ke hal negatif atau tak sesuai dengan sejarah yang telah diajarkan dari masa ke masa.

“Mereka sudah ke ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia), kita tidak boleh bikin sejarah kalau tidak resmi,” ujarnya.

“Kalau misalkan dia belajar tentang borobudur, dia bisa ketemu Syailendra. Tapi bayangkan kalau dia belokkan, itu mi gunanya kenapa kita duluan bikin supaya tidak boleh ada di belok-belokkan,” terangnya.

Begitu juga dengan agama, harus betul-betul diawasi oleh ANRI, jangan sampai ada informasi yang menyesatkan peserta didik.
Untuk konten metaverse di sektor pendidikan ini, Danny meminta Dinas Arsip, Perpustakaan, dan Dinas Kebudayaan untuk berkolaborasi.
Sementara Dinas Pendidikan bakal menjadi usernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin mengatakan, pihaknya akan melakukan uji coba di SD Percontohan Negeri PAM dan SMP 6 Makassar.

“Tapi belum rampung persiapannya, kita mau diskusikan dulu,” katanya.
Muhyiddin mengaku sudah membentuk tim-tim yang berkompeten untuk mempersiapkan infrastrukturnya.

Apalagi, sudah ada salah satu guru IT di SD PAM yang punya perangkat VR.
“Itu milik guru di sana, itu baru perangkat, saya sudah bentuk tim guru-guru hebat dan punya kompeten membangun ini portal pembelajaran metaverse, saya bentuk team work,” tuturnya. (*)

 

Berita Terkait
Baca Juga