Danny Pomanto Bicara Kepemimpinan di Program Unhas Figure Unhas TV
FAKTAKOTA, MAKASSAR,- Alumnus Jurusan Arsitektur Universitas Hasanuddin Ir. Moh Ramdhan Pomanto didaulat sebagai narasumber dalam Program Unhas Figure oleh Unhas TV, di Kampus Unhas, Senin, (12/02/2024)
Danny Pomanto sapaan akrabnya bicara kepemimpinan hingga blak-blakan mengungkapkan dirinya sudah hidup di empat alam sehingga membawa dirinya mampu memimpin Kota Makassar saat ini.
Dalam kisahnya, Danny yang menjabat Wali Kota Makassar dua periode ini mengatakan, dirinya awalnya ialah seorang akademisi.
Yang mana menghabiskan waktu kuliah selama delapan tahun di Jurusan Arsitektur lalu merintis karir menjadi dosen.
Dengan kapasitasnya yang mumpuni, Danny merupakan satu dari 400 peserta yang diterima menjadi dosen.
Usai menjalani profesi itu selama 21 tahun dia mengundurkan diri lantaran ingin menjadi profesional dalam bidang arsitektur.
Selain karena sudah mewujudkan cita-cita orangtuanya menjabat dosen yang diinginkan kedua orangtuanya.
Di samping, cita-cita sederhananya; dicintai banyak orang, mati masuk surga, itu menghantarkan dirinya sebagai tokoh politik berpengaruh di Makassar.
Menduduki jabatan penting, ayah tiga anak itu membeberkan bahwa ia bersyukur karena Allah memberinya kesempatan hidup di empat alam.
“Empat alam itu, pertama di lorong sebagai anak lorong, kedua sebagai akademisi, ketiga sebagai profesional arsitek dan keempat masuk dalam dunia politik,” kata Danny pada sela-sela acara, di Studio Unhas TV, Gedung Microfinance, Unhas, siang tadi.
Berkat kepiawaiannya dan pengalamannya di bidang-bidang tersebut itu menjadi modal masuk dalam politik dan menjadi pemimpin di Makassar.
“Dalam politik kemampuan adaptasi sangat kuat. Saya kombinasikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alam tadi lalu diramu dengan lebih baik sehingga menghasilkan kebijakan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Pun secara implementasi kebijakan di Makassar, ia senang karena masyarakat termasuk salah satu yang memiliki indeks kebahagiaan tertinggi.
Juga secara pembangunan fisik Makassar memiliki beberapa kawasan baru dan memiliki banyak perubahan.
Semisal rancangan down town, dan sebagainya.
Dengan perkembangan Makassar itu, Danny mengaku lebih bangga dengan kekompakan masyarakat Makassar.
“Social Cohesion masyarakat yang sangat luar biasa. Dibuktikan dengan penelitian luar negeri dan salah satu kota dengan indeks kebahagiaan tertinggi,” ucap Danny.
Apalagi Makassar makin berkembang dengan ikon baru seperti Makassar Kota Makan Enak, Kota Festival dan sebagainya.
Kini pihaknya terus membangun fisik maupun ikatan non fisik di masyarakat. Termasuk membentuk generasi emas 2045.
Upaya itu dilakukan dengan mengakomodasi kepentingan pemuda hingga disabilitas.
Dengan memberi kepada milenial dan genzi di Festival F8, HUT kota, dan event lainnya.
Melalui program Unhas Figure ini, ia berharap muncul alumni-alumni Unhas yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat.
Bahwa almamater itu seperti pohon. Buahnya ialah alumni dan akarnya ialah masyarakat.
Maka keterlibatan alumni menjadi bagian strategis bagi pengembangan almamater. Oleh karena itu keterlibatan alumni memajukan Unhas begitu penting.
“Alumni adalah buah dari akar yang dihasilkan oleh pohon besar Unhas. Jadi, hadirnya Unhas TV harus diisi oleh keberadaan alumni yang secara praktek di luar kampus bisa dijadikan contoh bagi mahasiswa hari ini,”
“Saya berharap posisi alumni Unhas yang bersolidaritas, saling menopang kekuatan menuju persaingan kedepan yang dahsyat dan Indonesia Emas 2045,” harapnya. (*)
Penulis : Haider