Bangun Jiwa Bangsa dengan Dakwah, Wahdah Islamiyah Tebar 345 Dai dan Daiyah ke Pelosok Negeri

Bangun Jiwa Bangsa dengan Dakwah, Wahdah Islamiyah Tebar 345 Dai dan Daiyah ke Pelosok Negeri

FAKTAKOTA, MAKASSAR – Ormas Islam Wahdah Islamiyah menggelar kegiatan Tabligh Akbar Nasional yang dirangkaikan dengan pelepasan Dai dan Daiyah ke 233 titik ke berbagai pelosok Negeri. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Aisyah Asrama Putri Kampus Sekolah Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, Sabtu (20/8/2022).

Ustaz Akino, selaku Ketua Departemen Urusan Wilayah dan Daerah Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah melaporkan bahwa 233 titik tersebut akan diisi sebanyak 345 orang dai dan daiyah Wahdah Islamiyah yang siap dilepas untuk berdakwah ke berbagai wliayah di Indonesia.

“Untuk kampus STIBA dikirim 130 orang (Dai) dan 145 orang (Daiyah), untuk sekolah dai dikirim 43 orang (Dai) dan 21 orang (Daiyah), sementara dari tataran kampus masing-masing dua perwakilan, jadi total 345 orang yang dilepas untuk berdakwah kemasyarakat,” katanya.

Di awal sambutannya, Ustaz Zaitun Rasmin menyampaikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaannya, dan juga dukungan dari berbagai Negara termasuk Palestina.

“Kaum muslimin dan bangsa Indonesia agar tidak melupakan jasa dan dukungan bangsa Palestina atas Kemerdekaan Indonesia yang dilangsung diwakili oleh Mufti Palestina Syaikh Amin Al Husaini. Bahkan bukan hanya dukungan pengakuan tapi juga mengajak para dermawan untuk membantu kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

Wakil Dewan Pertimbangan MUI Pusat tersebut juga menegaskan bahwa diantara tujuan kemerdekaan itu ialah menghapuskan penjajahan di atas dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Diantara tujuan kemerdekaan juga adalah memajukan kesejahteraan umum dan begitulah kita menginginkan kemerdekaan, dimana kita lihat para penjajah Indonesia adalah penjajah yang serakah. Serta tujuan kemerdekaan itu adalah ikut menjaga ketertiban dunia. Maka kita punya kewajiban untuk menghapuskan penjajahan tersebut dimanapun bumi yang ada manusia di dalamnya. Termasuk kemerdekaan terhadap Palestina dan negara yang lainnya,” pungkasnya.

Dalam melakukan pembangunan, yang bukan hanya dilakukan secara fisik tapi juga secara jiwa oleh seluruh anak bangsa. Menurut Ustaz Zaitun, inilah yang kita harapkan terjadinya keadilan dalam pembangunan tersebut, yakni membangun jiwanya dan fisiknya.

“Di negeri kita setelah proklamasi adalah membangun bangsa Indonesia, yang dibangun adalah jiwanya dan membangun badannya. Bagi kita seorang dai dan daiyah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia dalam bentuk jiwa dan fisiknya. Tentu pembangunan jiwa ini adalah hal yang prioritas dan lebih diutamakan dibandingkan dengan pembangunan fisik,” ungkapnya.

Ustaz Zaitun menegaskan bahwa pembangunan jiwa tidak boleh dibelakangkan dibandingkan dengan membangun fisiknya. Jiwa harus lebih di utamakan dan diprioritaskan tanpa melupakan pembangunan fisiknya, dan Islam adalah agama yang sempurna dan telah memberikan panduan dalam membangun jiwa dan jasadnya.

“Hari ini kita kembali ingin mewujudkan bentuk pembangunan jiwa bangsa ini, yang mayoritas muslim. Tentu dengan penanaman ilmu yang benar dan dengannya melahirkan jiwa-jiwa yang sehat. Dengannya kita akan menyebar 345 Dai dan Daiyah yang siap membina ummat dengan ilmu yang benar kepada ummat dan masyarakat. Mereka semua membawa cita-cita untuk mewujudkan negeri yang Makmur dan diberkahi oleh Allah subhanahu wata’ala,” tuturnya.

Reporter: Muh Akbar
(Medikom DPP WI)

Penulis : Irza
Baca Juga