Laga Perdana BRI Liga 1, PSM Makassar dan Arema FC Bakal Saling Jegal
FAKTAKOTA– PSM Makassar dan Arema FC bakal saling jegal pada laga perdana mereka pada BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (05/09/2021).
Meski sama-sama pernah meraih trofi juara Liga Indonesia dan Piala Indonesia, Juku Eja dan Singo Edan tak masuk dalam daftar tim kandidat juara musim ini. Ada sejumlah faktor yang menjadi alasan keduanya menyandang status itu.
PSM misalnya, masalah tunggakan gaji pemain yang berujung ancaman sanksi FIFA sempat mengancam eksistensi Juku Eja di kompetisi kata tertinggi. Padahal, kiprah tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan di pentas Liga 1 terbilang baik.
Pada musim 2017, PSM bertengger di peringkat tiga klasemen akhir. Musim berikutnya, Wiljan Pluim dkk jadi pesaing kuat Persija Jakarta yang akhirnya meraih trofi juara. Juku Eja hanya tertinggal satu poin dari Macan Kemayoran yang mengoleksi 62 angka.
Di Liga 1 2019, PSM memang tergelincir di papan tengah klasemen. Tapi, mereka meraih trofi juara Piala Indonesia 2018-2019 dengan menyingkirkan Persija di final serta menembus semifinal Piala AFC zona Asean.
Sementara kiprah Arema di pentas Liga 1 terbilang biasa saja. Pada Liga 1 2017, Arema bertengger di peringkat sembilan klasemen. Musim berikutnya naik ke posisi enam. Namun kembali ke peringkat sembilan pada Liga 1 2019.
Kehadiran Gilang Widya Pramana sebagai presiden klub memang membawa semangat baru dalam tim dengan berbagai terobosan yang dilakukannya. Di antaranya pengadaan mes pemain dan bus baru.
Pelatih anyar Arema, Eduardo Almeida juga mendapat wewenang mendatangkan pemain asing pilihannya. Mereka adalah Renshi Yamaguchi (gelandang/Jepang), Adilson Maringa (kiper/Brasil), Carlos Fortes (penyerang/Portugal), dan Sergio Silva (bek/Portugal). Dikutip dari bola.com
Tapi, pada berbagai kesempatan, Almeida menegaskan dirinya hanya fokus menatap setiap laga. “Saya respek target dari presiden klub. Tapi tidak pernah keluar dari mulut saya untuk sebut juara. Ingat dalam beberapa musim terakhir, Arema berstatus tim medioker,” tegas Almeida.
Sejatinya, kapasitas Almeida belum teruji betul di pentas sepak bola. Pertama kali datang ke Indonesia pada September 2019, Almeida yang didapuk menjadi pelatih Semen Padang pada pengujung kompetisi gagal menyelamatkan tim asuhannya dari degradasi ke Liga 2.
Meski begitu, manajemen Semen Padang tetap memercayainya dengan menjadi pelatih kepala pada Liga 2 2020. Namun, kiprah Almeida dan Semen Padang langsung ternoda pada awal kompetisi.
Pada laga perdana kontra PSPS Pekanbaru, Semen Padang dipermalukan dengan skor tiga gol tanpa balas. Seperti diketahui, kompetisi Indonesia diyatakan batal menyusul tak turunnya izin dari kepolisian gegara pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air.
Begitu pun dengan pelatih PSM, Milomir Seslija yang pernah menangani Arema, Persiba Balikpapan dan Madura United. Ketika menangani Persiba Balikpapan pada Liga 1 2017, ia meninggalkan tim dan sempat menghilang. Padahal tim Beruang Madu sangat membutuhkannya demi lepas dari zona degradasi.
Sementara di Madura United, Milo kurang sukses karena diberhentikan di tengah jalan dan digantikan oleh Gomes de Oliveira. Namun, karier Milo justru bersinar ketika menangani Arema dengan raihan trofi juara Bali Island Cup, Bhayangkara Cup dan Piala Presiden.
PSM (4-3-3): Hilman Syah (kiper); Zulkifli Syukur, Hasim Kipuw, Erwin Gutawa, Abdul Rachman (belakang); M. Arfan, Rasyid Bakri, Wiljan Pluim (tengah), Yacob Sayuri, Anco Jansen, Ilham Udin ArmayinPelatih Milomir Seslija
Arema FC (4-3-3): Adilson Maringa (kiper); Diego Michiels, Bagas Adi Nurgoho, Hanif Sjahbandi, Ahmad Alfarizi (belakang); Dendi Santoso, Renshi Yamaguchi, Feby Eka Putra (tengah); Dedik Setiawan, Carlos Fortes, Kushedya Hari Yudo (depan)Pelatih: Eduardo Almeida