dr. Udin Malik Rindu Sosok Ini, Sumber Inspirasi Gerakan Massikola

FAKTAKOTA, MAKASSAR – Rindu adalah konsekuensi nyata dari sebuah kepergian. Terlebih lagi jika orang yang mendahului adalah ibunda tercinta.

Rasa inilah yang menerpa dr. Udin Malik. Rindu semakin deras di momen perayaan Idul Fitri, hari di mana orang-orang terkasih berkumpul.

Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar ini tidak bisa menyembunyikan perasaannya itu kala menceritakan kepergian ibunda tercinta dua tahun lalu.

“Momen lebaran seperti ini saya rindu sekali ibuku,” aku dr. Udin Malik saat ditemui usai pelaksanaan salat Ied, Sabtu (22/4).

Dia pun mengenang ketika dirinya masih kecil yang kerap bermalas-malasan pergi ke sekolah. Menurut dr. Udin, ibundanya adalah orang yang keras urusan pendidikan dan sekolah. Dia pun mengakui kadang didesak sang ibu.

“Prinsip ibuku pokoknya harus pergi ke sekolah, jangan malas-malasan,” kenang dr. Udin Malik.

Siapa sangka, anak tersebut kini menjadi seorang dokter. Tercatat meraih IPK 4,00 saat lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin beberapa tahun silam.

“Semua berkat sentuhan kasih, cinta dan doa ibuku,” kata dr. Udin Malik.

Sang ibu bagi dr. Udin Malik bukan hanya pertalian darah saja, tetapi juga inspirasi untuk mencetuskan sebuah gerakan yang bermanfaat bagi orang lain: Makassar Siap Sekolah atau Massikola.

“Saya ingin anak-anak Makassar bisa meraih cita-citanya kelak. Dan jalannya melalui pendidikan, sekolah. Melalui Massikola kita bantu atasi kendala agar tidak ada lagi yang putus sekolah atau tidak sekolah,” terangnya.

Bagi dr. Udin Malik, kerinduannya sedikit terobati melalui doa. Meski sang ibu telah pergi, nilai yang telah ditanamkan olehnya tetap hidup.