Didukung Crowdfunding, dr Udin Malik Sebut Program Pengendalian Stunting 1 Anak 1 Warung Bakal Diterapkan di Pulau
FAKTAKOTA, MAKASSAR– Program pengendalian stunting “1 Anak 1 Warung” dari Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM) bakal diterapkan di Pulau-pulau di Kota Makassar. Penerapannya dengan dukungan langsung salah satu crowdfunding di Indonesia.
Hal tersebut tidak terlepas dari keberhasilan program “1 Anak 1 Warung” dalam membantu pengendalian stunting di Makassar. Berdasarkan uji studi FKKM di Kelurahan Balaparang, program tersebut mampu membantu menaikan berat badan anak yang terdeteksi stunting.
Di kelurahan tersebut dijalankan ke 11 anak, didampingi sembilan relawan, dan didampingi 7 warung. Konsepnya 1 porsi ke 1 anak per hari, apa yang diberikan ke anak tersebut adalah CSR dari warung makan tersebut.
Ketua FKKM, dr Udin Malik mengatakan untuk di pulau yang masuk Kecamatan Sangkarrang itu, nantinya dijalankan dengan konsep berbeda.
“Di sanakan hanya ada satu warung, jadi program ini akan dijalankan dengan memberikan stimulus berbentuk dana, tetapi ini berkat dukungan salah satu crowdfunding di Indonesia,” ujar dr Udin Malik.
Perhatian berbagai pihak tersebut, kata dr Udin Malik tidak terlepas dari apresiasi dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah berbincang, Kemendagri bahkan mendorong inovasi ini bisa jadi percontohan nasional.
Pemuda yang pernah dihadiahi The Most Dedicated Volunteers (sukarelawan yang paling banyak kegiatan sosial) 2021 dari lembaga sosial dunia asal Amerika Serikat, America Field Studi (AFS) berharap gerakan ini bisa dijadikan contoh seluruh daerah di Indonesia.
Tetapi untuk saat ini, dr Udin Malik berharap penerapan bisa masif di seluruh kelurahan di Makassar. Tidak terkecuali di Pulau-pulau.
Pasalnya, berdasarkan data yang diperoleh dr Udin Malik ada 3.494 anak di Kota Makassar yang tercatat stunting hingga 2022. Sementara gizi buruk ada 3.289 dan gizi kurang sekitar 800 anak. (*)